1.
Deteksi Pendahuluan
Kelarutan alkaloid dan sifat lain alkaloid sangat berbeda-beda.
Cara penjaringan umum untuk alkaloid dalam tumbuhan mungkin tidak akan berhasil
mendeteksi senyawa yang khas. Sebagai basa, alkaloid biasanya diekstraksi
dengan pelarut alcohol yang bersifat asam lemah (HCl 1 M atau asam asetat 10
%) kemudian diendapkan dengan ammonia
pekat.
2.
Langkah Kerja
Jaringan kering diekstraksi dengan
asam asetat 10 % dalam etanol p.a sekurang-kurangnya 4 jam. Ekstrak dipekatkan
sampai ¼ volume asal dan alkaloid diendapkan dengan meneteskan NH4OH
pekat. Endapan dikumpulkan dengan pemusingan dan dicuci dengan NH4OH
1 %.
Pemisahan dapat dilakukan dengan kromatografi
kertas dalam n-butanol : asam sitrat : air dan kromatografi lapis tipis pada silika
gel G dalam methanol : NH4OH pekat (200 : 3). Alkaloid dideteksi
pada ketas dan pelat, mula-mula dengan fluoresensi di bawah sinar UV, kemudian
menggunakan 3 penyemprot antara lain: pereaksi Dragendorff, iodoplatinat, dan
Marquis. Harga Rf dan warna dari 12 alkaloid yang paling umum ditunjukan pada
tabel sebagai berikut.
Adanya alkaloid khas (tertentu) dipastikan
dengan mengukur spectrum UV suatu cuplikan yang dilarutkan dalam H2SO4 0,1 M. Harga
maksimum khas alkaloid berkisar dari 250 sampai 303 nm. Uji ini tidak dapat
diterapkan jika dalam ekstrak yang diuji masih terdapat lebih dari satu
alkaloid utama.
3.
Pereaksi Alkaloid
a.
Pereaksi
Dragendorff dibuat dengan cara mencampurkan (1) 0,6 g bismutsubnitrat dalam 2
mL HCl pekat dan 10 mL air (2) 6 g kalium iodida dalam 10 mL air. Kedua larutan
ini dicampur dengan 7 mL HCl pekat dan 15 mL air.
b.
Pereaksi
iodoplatinat : (1) untuk menyemprot kertas : 10 mL larutan platina klorida 5 %
dicampur dengan 240 mL kalium iodida 2 % dan diencerkan dengan air sampai 500
mL. (2) untuk menyemprot plat : 10 ml larutan platina klorida 5 % dicampur
dengan 240 mL kalium iodida 2 % dan 5 mL HCl pekat.
c.
Pereaksi
Marquis hanya digunakan untuk plat KLT yang terdiri atas 1 mL formaldehida
dalam 10 mL H2SO4 pekat.
4.
Identifikasi Selanjutnya
Dalam laboratorium mutakhir,
alkaloid dipisahkan dan diisolasi dengan beberapa gabungan cara: KKt, KLT,
kolom, atau KGC. Alkaloid yang lebih atsiri mungkin paling baik dipisahkan
dengan secara KGC sedangkan alkaloid berbobot molekul tinggi paling baik
diperiksa secara KLT.
5.
Penjaringan Tumbuhan untuk Mendapatkan Alkaloid
Cara khas yang digunakan Hultin dan
Torsell (1965) untuk menjaring 200 suku tumbuhan Swedia. Mereka melakukan
ekstraksi pendahuluan 4 g jaringan kering setiap cuplikan dengan metanol p.a.
Larutan air dari bagian yang larut asam dari fraksi metanol ini dibasakan
dengan NH4OH pekat, kemudian diekstraksi dengan kloroform-etanol.
Ekstrak kemudian diuji dengan adanya alkaloid dengan memakai 6 pereaksi dan
adanya alkaloid hanya dicatat bila keenam pereaksi itu semuanya memberikan
reaksi positif.
SUMBER: HARBONE